Wapres Kukuhkan Enam Anggota BP3OKP

by -
Selaku Ketua Badan Pengarah Percepatan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP), Wakil Presiden (Wapres), mengukuhkan enam Anggota BP3OKP, di Istana Wapres, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 6, Jakarta Pusat Senin (29/05/2023).(foto: setwapres)

Wapres pun memberikan intruksi kepada enam Anggota BP3OKP yang berasal dari perwakilan setiap provinsi di Papua tersebut, untuk memastikan program pembangunan tersebut dapat berjalan baik dan berkelanjutan, serta menjawab kebutuhan masyarakat Papua.

“Saya harap para Anggota BP3OKP dapat betul-betul mengawal ketuntasan program yang diatur dalam RIPPP dan RAPPP sebagai rencana aksi 5 tahunan,” ujarnya.

Wapres secara khusus menyampaikan empat poin penting yang perlu dipedomani oleh setiap Anggota BP3OKP dalam menjalankan tugas. Pertama, memperhatikan aspirasi dan kebutuhan masyarakat Papua secara mendalam.

“Perbanyak mendengar agar kita dapat menciptakan kebijakan yang sesuai dengan realitas lapangan, serta menjawab harapan dan kebutuhan riil masyarakat Papua,” tegasnya.

Selanjutnya, Wapres mengajak para Anggota BP3OKP, untuk saling berkolaborasi dan menyatukan langkah dalam upaya percepatan pembangunan di Bumi Cenderawasih tersebut.

“Kedua, segera bekerja dan bersinergi, mengambil langkah-langkah strategis, serta mengharmonisasikan dan menjalankan berbagai kebijakan dalam kerangka percepatan pembangunan dan otonomi khusus Papua,” jelasnya.

Dalam melaksanakan tugasnya, Wapres menekankan, Anggota BP3OKP juga perlu untuk membangun kerja sama antarlembaga dan pemimpin daerah setempat sebagai upaya menghimpun kekuatan bersama demi kepentingan masyarakat Papua.

“Ketiga, bangun koordinasi dan sinergi dengan para Menteri, Kepala Lembaga, Kepala Daerah, juga segenap pemangku kepentingan terkait untuk meletakkan landasan kuat dalam pembangunan dan penanganan masalah Papua,” kata Wapres mengarahkan.

Selain itu, Wapres meminta para anggota BP3OKP yang diangkat melalui Keputusan Presiden Nomor 15/M Tahun 2023 tersebut dapat bekerja dengan menjunjung tinggi kredibilitas lembaga, sehingga tidak mengecewakan rakyat.

“Keempat, jagalah terus integritas, jangan melakukan tindak pidana korupsi dan memanfaatkan jabatan serta kewenangan demi kepentingan pribadi maupun golongan,” kata Wapres.

Menutup sambutannya, Wapres meminta jajarannya tersebut untuk bekerja dengan mengedepankan solidaritas dan persatuan agar turut mendukung dalam menciptakan situasi Papua yang aman dan damai.

“Mari bangun Papua yang lebih baik dengan semangat kebersamaan dan semangat persatuan. Selamat mengemban tugas mulia. Jadilah pemimpin yang bijaksana, visioner, dan penuh integritas,” pungkasnya.

Adapun keenam Anggota BP3OKP yang dilantik hari ini adalah, Alberth Yoku, perwakilan Provinsi Papua; Irene Manibuy, perwakilan Provinsi Papua Barat; Yoseph Yanowo Yolmen, perwakilan Provinsi Papua Selatan; Pietrus Waine, perwakilan Provinsi Papua Tengah; Hantor Matuan, perwakilan Provinsi Papua Pegunungan; dan Drs. Otto Ihalauw, perwakilan Provinsi Papua Barat Daya.

Turut hadir dalam acara tersebut Plh. Gubernur Papua Ridwan Rumasukun, Pj. Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw, Pj. Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa’ad, Pj. Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo, Pj. Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo, Pj. Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk, serta para Pangdam dan Kapolda di Papua.

Sementara, Wapres didampingi oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Kesehatan Budi Sadikin, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Velix Wanggai, serta Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, Muhammad Imam Aziz, dan Robikin Emhas. (sn-10)

Response (1)

  1. Sangat “gemuk” postur struktural badan pengawasan Otonomi Khusus yg dibentuk Pemerintah Pusat untuk Papua secara keseluruhan. — mengingat Papua adalah “dulang dan periuk dapurnya” para mafia proyek, maka wajar saja Pemerintah Pusat sedini mungkin memberikan batas toleransi kepada BP3OKP sebagai lembaga pengawasan terkait pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat Papua secara keseluruhan. — Sangat menariknya adalah , bahwa badan yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden RI itu perlu mendapat apresiasi yang luas dari masyarakat Papua. — Oleh karena itu ketika badan pengawasan Otonomi Khusus itu diberikan pengarahan oleh Wakil Presiden RI selaku Ketua Badan Percepatan Otonomi Khusus, maka kiranya anggota yang dilantik di istanah WAPRES RI itu juga perlu diawasi oleh masyarakat. — Bagaimanapun anggota BP3OKP yang baru saja resmi dilantik, harus benar -benar bekerja secara ekstra demi kemajuan Papua untuk nasa depan yang lebih baik. — Saya merasa bangga dan sekaligus berterima kasih atas dilantiknya anggota BP3OKP yang di Ketuai oleh WAPRES RI, Ma’ruf Amin, – Karena sebagai Putra daerah indonesia Timur, Saya merasa bahwa selama ini masyarakat Papua kehidupannya sangat memprihatinkan alias kemiskinan dan ketidak adilan itu sepertinya bagian dari hidup mereka, padahal kekayaan alam Papua berupa Sumber Daya Alam amat, sangat melimpah, namun dibalik Sumber Daya Alam yang Kaya Raya itu masih menjadikan orang Papua terisolir dengan batas – batas hak mereka sebagai anak adat di negeri mereka sendiri. — Teringat ceritera orang Saya, bahwa Pulau Irian Jaya, kini Papua adalah Pulau paling terkaya di dunia dengan hasil sumber daya alamnya , hingga pada satu waktu, ketika penyerahan Irian Jaya dari Pemerintah Kolonial Belanda kepada Pangkuan Ibu Pertiwi , saat itu membuka “mata” Dunia bahwa Pulau Irian Jaya adalah, Tanah, Air, hasil tambang, Emas, Nikel, dan hasil Hutannya cepat atau lambat akan menjadi ” Rebutan” bagi kepentingan semua orang termasuk Corporate dunia internasional. — Episode berikutnya, Almarhum Ibu Saya pernah bilang , bahwa ketika Bendera Sang Saka Merah Putih dinaikkan di ujung tiang atas terkejut dan terasa haru semua orang , pasalnya, mereka yang ikut menyaksikan turunnya bendera Belanda ,Merah, Putih , Biru ikut meneteskan air mata, termasuk isak tangispun ter-endus dari Sang Ratu Belanda Wilhelmina. — masih ceritera ibu Saya, ketika Sang Ratu Belanda dengan isak tangisnya yang begitu mengharukan, saat itu Dang Ratu Wilhelmina sempat berkata, bahwa Tanah Papua bukan saja Tanah yang memberikan harapan hidup bagi anak – anak Papua dan bagi indonesia saja, tetapi Tanah Papua kelak menjadi harapan hidup bagi semua warga dunia ,bahkan bentuk penjajahan baru akan datang untuk “merampas” harta dan kekayaan alam Tanah Papua dengan menyerupai berbagai bentuk . — — Apa yang dapat Saya tangkap dari Kedua orang Tua Saya, adalah, sebuah Metamorfosa dari realitas yang kini terjadi di Tanah Papua. — Sehingga pada hari kemarin, jauh sebelum lahirnya OTSUS Papua hingga terbitnya UU OTSUS tentang Papua , Seluruh Kekayaan Alam Papua berupa Biji besi, uranium, Emas, Nikel dan Seluruh hasil Hutan adalah, menjadi sebuah”Rampok- Rampas- Kuras ” bahkan terjadi pembunuhan dan pengorbanan masyarakat Papua hanya karena SDA Papua menjadi ” Primadona” tulang punggung kehidupan manusia dunia. — Oleh karena itu saat ini kita patut berlega hati, meskipun tidak 100 Persen kita merasa puas , namun perubahan itu dengan pelan tapi pasti sesungguhnya yang bekerja adalah tangan- tangan Tuhan , Tangan Manusia yang dipakai oleh Allah Swt, Tuhan Yang Maha Pengasih untuk bekerja dalam usaha merangkai kembali masuknya rasa keadilan sosial bagi seluruh rakyat di tanah Papua . — Semoga BP3OKP yang baru dilantik WAPRES RI bekerja dengan tulus dan berjiwa kemanusiaan yang adil dan beradab, demi terciptanya masyarakat Papua yang Makmur, Adil dan Sejahterah. — – Otto Idris Raharusun , Komentar adalah, Anak dari Mantan Pegawai Kelas Menegah di Zaman Belanda di Sorong – 1951 – 1963 . Tugas Pokok Almarhum Bapak Saya adalah, sebagai Pertugas Survey kini Riset dan Teknplogi untuk Sumber Daya Mineral , Cikal bakal Freeport saat ini ,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.