Jakarta–Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim meminta siswa untuk terus mempelajari dan menggunakan bahasa daerah.
menyampaikan sambutan sepesan penyemangatnya di hadapan 215 siswa peserta pemenang sekaligus utusan dari 13 Provinsi yang mengadakan FTBI tingkat daerah.
“Besar harapan saya bahwa adik-adik pelajar yang telah mengikuti FTBI di daerah ataupun tingkat nasional tetap memiliki semangat untuk terus mempelajari dan menggunakan bahasa daerah,” tutur Nadiem dalam acara pembukaan Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN) Nasional Tahun 2023 di Jakarta, Senin (13/2/2023).
Acara ini dihadiri 215 siswa peserta pemenang sekaligus utusan dari 13 Provinsi yang mengadakan FTBI tingkat daerah.
Guna mendorong kecintaan berbahasa daerah, kata Menteri Nadiem, Kemendikbudristek menyediakan buku-buku cerita anak berbahasa daerah sebagai pengayaan pembelajaran.
“Harapannya, anak-anak akan lebih termotivasi untuk mengenal dan mempelajari bahasa daerah,” katanya.
Menteri Nadiem seraya menyampaikan apresiasi atas gerakan “gotong royong” dan komitmen 16 kepala daerah yaitu Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Sulawesi Selatan, Gubernur Kalimantan Tengah, Gubernur Nusa Tenggara Barat, Gubernur Bali, Bupati Pangandaran, Bupati Alor, Bupati Paser, Bupati Buru, Bupati Tapanuli Selatan, Bupati Kotawaringin Barat, Walikota Parepare, Bupati Sarmi, Bupati Maluku Tenggara, Bupati Lombok Timur, dan Bupati Sula yang telah menyukseskan program Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) di wilayah administratifnya.
Senada dengan Mendikbudristek, Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz dalam laporan kegiatan mengungkapkan bahwa Indonesia mendapat kehormatan untuk menjadi pendamping penyelenggara (Co-Organizer) Forum Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional (International Mother Language Day/IMLD) tahun 2023 bersama UNESCO yang akan diselenggarakan pada tanggal 21 Februari di Paris, Prancis.
Pelaksanaan FTBIN 2023 dihelat di Jakarta mulai tanggal 12–16 Februari 2023. Dalam kesempatan tersebut para peserta akan menampilkan dongeng, pidato, lagu, pembacaan sajak, komedi tunggal (stand up comedy) menggunakan bahasa daerah masing-masing serta menulis aksara daerah.
Pada kesempatan berbeda, salah satu kepala daerah yang menerima apresiasi, Penjabat (Pj.) Bupati Buru, Djalaludin Salampessy menjelaskan pihaknya akan terus mendorong pembinaan bahasa daerah untuk siswa kelas 1 hingga 4 SD. “Lewat Kurikulum Merdeka, kami akan mengadopsi muatan lokal penggunaan bahasa daerah dalam interaksi sehari-hari serta tetap menguasai Bahasa Indonesia. Harapan saya untuk program revitalisasi dapat terus berjalan, dalam bahasa Buru rete mena bara sehe yang artinya maju terus pantang mundur,” tegasnya.
Selanjutnya, salah satu peserta dari Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, siswa kelas VII SMPN 1 Kahaungu Eti, Sumba Timur, Bakar Hanggar merasa senang mengunjungi Jakarta untuk pertama kalinya. “Saya merasa bangga menggunakan bahasa Kambera dan senang dapat bertemu langsung Bapak Nadiem,” ujar Hanggar.
Hanggar yang juga siswa kelas VII SMPN 1 Kahaungu Eti, Sumba Timur ini dipilih menjadi perwakilan peserta pengalungan tanda kepesertaan FTBIN 2023. Hanggar memiliki cita-cita menjadi pendeta.
Selain pemberian apresiasi untuk 16 kepala daerah, di dalam rangkaian acara FTBIN 2023 juga dilaksanakan penobatan Franka Makarim sebagai Bunda Bahasa Ibu oleh para pegiat bahasa dan sastra daerah serta pemerintah daerah. Sebagai salah satu mata acara dilaksanakan pula peluncuran antologi berjudul Zamrud Khatulistiwa yang memuat 80 cerita pendek berbahasa daerah yang ditulis oleh 73 siswa SD dan SMP, memuat 30 bahasa daerah dari 9 provinsi, yang dikurasi oleh 28 kurator.(sn-12)






