Jakarta-Efisiensi biaya dari National Logistic Ecosystem (NLE) besarnya Rp1,5 triliun dari daerah Batam dan saat ini importir melakukan sampai 17 transaksi layanan, namun dengan NLE hanya diputuskan 1 kali.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) saat Konferensi Pers Bersama Ekosistem Logistik Nasional secara virtual, Kamis (24/9).
Hal lainnya, menurut Menko Marves, perlu pengawasan Pemerintah untuk berlanjut dan mengenai lego jangkar sudah hemat dari 16 lego jangkar sekarang menjadi 5 lego jangkar yang membuat lebih efisiensi.
Soal bongkar muat, Menko Marves sampaikan bahwa karena sudah menjadi semua lebih modern, hanya tinggal perlu diakomodasi supaya pekerja jangan hilang penerimaan.
Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto sangat mendukung dengan sepenuhnya atas program NLE, karena penerapan NLE ini akan mempercepat proses ekspor impor hingga menyelaraskan arus lalu lintas barang atau flow good dengan dokumen internasional atau flow of document.
“Ini kita sambut dengan sangat baik karena akan meningkatkan produktivitas dan juga nilai ekspor maupun impor. Kami mengapresiasi sekali terhadap semua entitas logistik. Memang proses ini akan memperlancar, tadi barag dari mulai kedatangan, sarana pengangkut, hingga barang keluar dari pelabuhan sampai ke gudang,” kata Mendag.
Dengan peran entitas logistik ini, Mendag sampaikan lebih luas masih sangat dibutuhkan agar ekosistem logistik yang berkembang di Indonesia ini dapat memberikan dampak yang maksimal sehingga munculnya penyedia platform-platform digital baru di seluruh Indonesia ini sangat diharapkan.
Kementerian Perdagangan, menurut Agus, akan menyederhanakan proses pelayanan terkait perdagangan internasional maupun domestik dan juga ini akan mengoptimalkan penerapan-penerapan kebijakan lain di bidang perdagangan untuk mendukung terwujudnya efisiensi logistik nasional seperti penataan pergudangan serta bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menjajaki pembangunan terminal-terminal yang sesuai kebutuhan.
“Nah ini terminal-terminal barang ini juga sangat penting sehingga meningkatkan juga tadi proses daripada produktivitas ekspor impor kita, sehingga meningkatkan juga khususnya nantinya bahan baku penolong ekspor,” kata Mendag. (op-9)