Malaka-Dalam rangka penanganan tenurial di kawasan Suaka Margasatwa (SM) Kateri di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT, Timbul Batubara, memimpin langsung pertemuan dengan kelompok masyarakat, para perangkat desa, serta Forkopimda Kecamatan Malaka Tengah (10/9/2020). Pertemuan ini juga dihadiri oleh tim penanganan tenurial dari Direktorat Kawasan Konservasi Direktorat Jendral KSDAE Kementerian LHK, serta tim supporting dari USAID-BIJAK dan Kemitraan/Partnership.
Aktivitas ini dilaksanakan untuk merumuskan rencana aksi penyelesaian tenurial di SM Kateri secara detail. Hasil pertemuan cukup positif dan mendapat respon yang baik dari banyak pihak.
Perwakilan masyarakat eks pengungsi Timor-Timur menyambut baik diskusi tersebut dan menyampaikan keinginan-keinginan mereka untuk dapat tetap diberikan akses pemanfaatan lahan di dalam kawasan, sambil melakukan pemulihan ekosistem, serta lebih lanjut berupaya mengembangkan pariwisata minat khusus di wilayah tersebut.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan diskusi dan pembahasan multi pihak di Aula kantor BBKSDA NTT (9/9/2020). Series diskusi ini berlangsung sepanjang hari untuk merumuskan rancangan awal langkah tindak penanganan SM Kateri, yang selanjutnya akan digunakan sebagai bahan diskusi di tingkat lapangan bersama masyarakat.
Pada hari berikutnya, tim gabungan berangkat ke Atambua dan lebih lanjut menuju Betun, Kabupaten Malaka. Setibanya di Betun, tim gabungan menuju kantor Bupati Malaka dan diterima oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Silvester Letto dan Kepala Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Malaka.
Pemerintah Kabupaten Malaka, menyambut baik upaya yang akan dilakukan dan berharap agar SM Kateri dapat dipulihkan mendekati kondisis semula, terutama fungsi hidrologisnya untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi sebagian masyarakat Kabupaten Malaka.
Pertemuan ini dilanjutkan dengan kunjungan lapangan untuk melihat langsung kondisi terkini kawasan tersebut, meninjau kondisi masyarakat yang memanfaatkan lahan di dalam kawasan, serta berdialog langsung dengan mereka.
Kunjungan lapangan ini diakhiri dengan pertemuan secara formal dengan perwakilan kelompok masyarakat, baik masyarakat lokal maupun masyarakat baru (pejuang integrasi yang mengungsi), perangkat desa, serta Forkopimda Kecamatan Malaka Tengah.
Dalam pertemuan, Timbul Batubara menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini diharapkan akan diperoleh solusi bersama agar tercipta harmoni antara kelestarian alam dan ketersediaan kebutuhan ekonomi masyarakat. Interaksi masyarakat dengan kawasan konservasi diupayakan agar positif dengan tetap memanfaatkan hasil alamnya untuk pemenuhan kebutuhan hidup.
Timbul Batubara menekankan bahwa harmoni alam dan peradaban perlu diciptakan di SM Kateri dengan cara membangun interaksi kearifan lokal dengan lingkungan alam sekitar sebagai bagian dari perjuangan menuju kehidupan yang harmonis.
Kepada perwakilan masyarakat, Kepala Balai Besar KSDA NTT dan Camat Malaka Tengah mengharapkan agar kepedulian bersama yang digalang ini menjadi aksi bersama, yang dibalut dalam konsep keseimbangan 3 Pilar (adat/budaya, agama dan pemerintah). Untuk itu dibutuhkan kesepakatan bersama, dari pikiran bersama, serta membumikan kerja bersama, untuk menjaga nilai penting kawasan konservasi SM Kateri sebagai penyangga kehidupan, sumber air, hasil hutan bukan kayu berupa madu hutan dan tanaman obat, tanpa melupakan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Perwakilan masyarakat yang hadir dalam pertemuan menyambut positif penyampaian tersebut, dan sekaligus menyampaikan keinginan-keinginan untuk pemenuhan kebutuhan mereka. Kesepahaman kemudian terbangun untuk bersama-sama melakukan pemulihan ekosistem, pengelolaan sebagian lahan kawasan untuk pemenuhan kebutuhan budidaya dengan jenis-jenis multipurpose trees species (MPTS), pengembangan wisata alam, dan berbagai aktivitas ekonomi produktif lainnya. Kemitraan konservasi yang dilakukan akan dikawal bersama oleh gugus tugas yang melibatkan unsur-unsur pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan lembaga adat setempat.
Kesepahaman yang terbangun ini diharapkan untuk segera ditindaklanjuti. Pertemuan akan dilanjutkan untuk membahas hal-hal detail terkait rencana aksi. Kepada masyarakat di sekitar SM Kateri, Timbul Batubara secara khusus menyampaikan salam dan mengharapkan agar setelah pertemuan ini, akan terbangun komunikasi yang lebih baik antara Balai Besar KSDA NTT dengan masyarakat dan berharap agar pertemuan ini dapat menjadi momentum perubahan yang lebih baik bagi kesejahteraan masyarakat dan kelestarian kawasan SM Kateri.
Camat Malaka Tengah menutup pertemuan dengan menyampaikan harapannya agar masyarakat tidak boleh lagi membabat hutan yang masih utuh untuk memperluas lahan garapan di kawasan SM Kateri.(op-16)