Jakarta – Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Papua (FKMPP) memberi dukungan penuh kepada, Dance Yulian Flassy, salah satu kandidat terkuat menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua yang proses pemilihannya sedang berjalan sekarang ini.
“Dance Yulian Flassy memiliki rekam jejak yang baik, sarat akan pengalaman di pemerintahan, dan seorang intelektual yang diprediksi mampu mengatar Papua mencapai masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera,” kata Ketua FKMPP, Benny Marthen Maran, didampingi seluruh jajaran pengurus FKMPP di Wisma Cendrawasih, Tanah Abang Jakarta Kamis (20/8/2020).
Ada sejumlah alasan mengapa FKMPP bersikeras mendukung calon utamanya Dance Yulian Flassy. Alasan pertamanya adalah karena yang bersangkutan sarat akan pengalaman di bidang Pemerintahan di Pemerintahan Daerah Provinsi Papua.
Sebagai intelektual muda, Dance, demikian ia biasa dipanggil, cukup piawai dalam mengembangkan jeniusitas akademisnya dalam kerangka membangun masyarakat Papua untuk bisa setara dengan orang lain.
Dalam rangka peningkatan SDM orang Papua ini, Dance pernah membuka Program STIA LAN di Wamena di era Gubernur Jaap Solossa. Niatan membangun Papua, lewat kecerdasan inteltualnya ini telah ia lakukan jauh sebelum Papua terlihat makin berkembang seperti sekarang ini.
Pernah Menjadi Penghubung Kerjsama LAN RI dengan Badan Diklat Provinsi Irian Jaya (sekarang Papua) dan juga menjadi Penghubung Kerjasama Pemda Jayawijaya dengan LAN RI semuanya dalam rangka Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur Daerah. Pada saat itu Demianus Siep masih menjabat sebagai Kepala Bagian Kepegawaian Kab. Jayawijaya
Lewat kecerdasarnnya ini Dance kemudian terpilih menjadi Asisten Program Kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jerman untuk bidang Desentralisasi. Di samping itu memfasislitasi Studi Banding Pejabat Irian Jaya (Papua) dan Pejabat Pusat Untuk Seminar Desentralisasi Villa Borsiq Berlin Jerman.
“Saya kira ini prestasi yang luar biasa. Prestasi yang perlu diacungi jempol, dan tidak itu saja, sepantasnya ia terpilih menjadi Sekda Provinsi Papua,” tutur Benny Maran.
Menurut Benny, pengalaman lain yang tidak kala pentingnya adalah, Dance pernah menjadi Ketua Program Kerjasama Program Magister Perencanaan Kebijakan Publik (MPKP- Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia) Papua dan Papua Barat. Luar biasa.
Dia juga berpengalaman dalam Kerjasama dengan Pemerintah Jerman untuk program – program Kapasitas Aparatur Negara dan menempatkan beberapa tenaga Expert Jerman di Indonesia dan Papua.
Menurut Benny, pengalaman Dance di bidang pemerintahan ini sudah sangat teruji, bahkan teruji lewat berbagai peristiwa penting yang terjadi di sana.
Selain mampu menyelesaikan sejumlah konflik di Papua, sebut Banny, beliau juga termasuk satu-satunya kandidat yang paham bagaimana penerapan Undang-Undang Otsus Jilid II yang bisa menyelesaikan PR besar Pemerintah terhadap berbagai persoalan yang menjadi kekuarangan dari penerapan Otsus Jilid 1 (2001 – 2020).
Bahkan secara historis, menurut Beny, Dance, meski kalah itu masih sangat muda, sudah mencetak sejarah baru yaitu mampu menghadirkan Dana Otsus infrastruktur dan menjadi yang pertama kali dikelolah oleh Papua di Tahun 2006 dan tahun 2007.
Ini sejarah, dan sejarah ini diciptakan oleh anak muda bernama Dance Yulian Flassy, sebut Benny berapi-api.
Tidak berhenti sampai di Provinsi Papua saja, tutur Benny. Dance kembali mengukir sejarah di Provinsi Papua Barat. Melaui peran Dance pula, Dana Otsus akhirnya kelolah sendiri oleh Provinsi Papua Barat pada tahun 2009 ketika dia menjabat sebagai Sekretaris Bappeda Provinsi Papua Barat tahun 2008 dengan gubernurnya Abraham Atururi. Pendek kata ia mencetak sejarah baik di Papua maupun di Papua Barat.
Prestasi lain yang diukir Dance adalah, selain sebagai Sekda Kabupaten Sorong Selatan, ia juga adalah Ketua Forum Sekda Seluruh Indonesia (Foresdasi) Komisariat Wilayah Papua Barat. Menjadi Ketua Foresdasi seluruh wilayah Papua bukanlah hal gampang. Butuh kemampuan inteligensia yang mumpuni. Apalagi Papua ke depannya harus bersaing melawan perkembangan peradaban yang membutuhkan soliditas manusia dengan SDM yang mumpuni.
Dalam sambutan memperingati 75 tahun Indonesia Merdeka menyebutkan tentang pentingnya penerapan UU Otsus Jilid II sebagai sarana utama membangun Papua seutuhnya.
Karena itu ia mengajak masyarakat Papua umumnya untuk memberikan dukungan terhadap kelanjutan penerapan Otsus jilid II ini.
“Kami sungguh berharap, kandidat Sekda yang kami dukung ini dapat terpilih dalam forum pemilihan resmi nantinya. Semoga Tuhan memberkati seluruh proses pemilihannya sehingga terpilihlah figur terbaik demi tercapainya masyuarakat Papua yang adil, makmur dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” kata Benny.(op-10)