Menteri Edhy Prabowo Resmikan Coral Stock Center di Manado

by -
Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Edhy Prabowo. (foto: kkp)

Manado– Di hari terakhir kunjungan kerjanya di Sulawesi, Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Edhy Prabowo meresmikan Coral Stock Center (CSC) Pantai Malalayang di Manado, Sulawesi Utara. Peresmian tersebut ditandai dengan penandatangan prasasti yang disaksikan oleh Gubernur Sulawesi Utara, Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Pejabat Eselon I lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan pejabat lainnya di Manado,  Jumat (12/06).

Menteri Edhy menjelaskan terumbu karang memiliki manfaat yang sangat besar dan beragam, baik manfaat langsung dan manfaat tidak langsung. Menurutnya terumbu karang bermanfaat sebagai habitat ikan dan biota lainnya, pariwisata bahari, dan lain-lain.

“KKP berkomitmen untuk mendorong pemanfaatan sumber daya laut untuk kesejahteraan stakeholders kelautan dan perikanan, termasuk sumberdaya terumbu karang ini, namun demikian tetap menjaga prinsip keberlanjutan dan pemanfaatan yang ramah lingkungan,” tegasnya.

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) Aryo Hanggono menjelaskan bahwa CSC yang diresmikan hari ini bertujuan untuk menyediakan benih budidaya karang hias, benih kegiatan rehabilitasi karang, serta dapat menjadi destinasi wisata bahari dan pusat pembelajaran karang. Pembentukan CSC telah diinisiasi oleh KKP sejak tahun 2015 melalui Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar.

“CSC akan menjadi sumber stock bibit terumbu karang untuk kegiatan penanaman/transplantasi karang sehingga akan mengurangi kegiatan pengambilan karang secara langsung di alam,” ujar Aryo.

“Kegiatan ini didesain secara berkelanjutan dan telah berhasil melakukan pembibitan untuk stock indukan karang transplantasi sebanyak 85 rak/meja transplantasi, 1.360 susbstrat/spesimen, yang terdiri dari 20 spesies karang yang diambil dari sekitar perairan Pantai Malalayang yang saat ini sudah menjadi destinasi wisata dan dikunjungi oleh wisatawan dalam negeri dan wiastawan asing,” ungkap Aryo.

Dalam rangka melindungi, melestarikan dan memanfaatkan sumberdaya karang secara berkelanjutan KKP telah menyusun Rencana Aksi Nasional (RAN) Konservasi Karang Periode I 2017-2021. Selain itu, KKP akan terus mengejar target luasan kawasan konservasi perairan hingga 32,5 juta hektare atau sebesar 10% dari luas perairan Indonesia pada tahun 2030 yang target konservasinya adalah karang.

Aryo berharap program serupa dapat dikembangkan di daerah lain, baik yang dimotori oleh Unit Pengelola Teknis (UPT) KKP maupun oleh pemerintah daerah. Saat ini KKP bersama Kemenkomar, LIPI dan ITDC juga sedang menggagas pendirian Coral Garden (Kebun Raya Karang) di perairan Nusa Dua Bali dengan potensi area seluas kurang lebih 204 Ha (telah dilaunching saat Indonesia Coral Reefs Garden (ICRG) 2018 oleh Menkomarves).

“KKP juga akan mendorong pemerintah daerah agar membuat coral park (taman karang) sebagai destinasi pariwisata bahari, sekaligus mendukung program desa wisata bahari (Dewi Bahari),” katanya.

Aryo menambahkan, pemeliharaan dan pemanfaatan lokasi coral stock center pantai Malayang sendiri merupakan kolaborasi dari para pihak, di antaranya Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi (KOMPAK) Mudung Family, KOMPAK Coral Lestari Malalayang, Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Manado, Korem 131 Santiago, Kokima Diver Center dan Tridacna Diving Club Universitas Samratulangi.

“Semua ini membutuhkan keterlibatan aktif dari berbagai pihak, khususnya masyarakat sekitar sehingga ekosistem terumbu karang dapat terjaga dan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan,” ujarnya.(op-12)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.