Kuta– Jerinx SID disela kegiatannya, membagikan makanan gratis bagi masyarakat yang membutuhkan ditengah wabah Corona saat ini. Selain menyiapkan nasi bungkus gratis Jerinx menyampaikan pesan-pesan perjuangan Siti Fadilah Supari, Menteri Kesehatan RI 2004-2009 yang saat ini dipenjara di Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Menjelang sore sejumlah warga terlihat berdatangan di Twice Bar yang berlokasi di Jalan Bunisari, Kuta, Badung, Bali sejak Kamis (4/6). Sang pemilik bar, Jerinx SID (Superman Is Dead) ikut sibuk membagikan makanan dibantu sejumlah kawan-kawannya temannya sejak pukul 12.00 Wita.
Hingga satu bulan ke depan, bar yang biasa menjadi tempat nongkrong anak-anak punk ini disulap menjadi dapur umum untuk membagikan makanan kepada masyarakat terdampak pandemik Corona. Setiap hari sedikitnya 200 porsi nasi bungkus disediakan untu masyarakat yang membutuhkan.
Untuk mendanai gerakan ini Jerinx berjualan kaos, Jerinx membuka pemesanan kaos T-Shirt hitam bertuliskan ‘I Believe in Siti Fadilah’ sejak akhir Mei lalu.
“Gerakan ini memiliki misi lain, selain membantu masyarakat juga menjaga nyala api keberanian Siti Fadilah Supari,” tegasnya kepada pers di Kuta, Bali, Jumat (5/6).
Ia menjelaskan, pemesanan T-Shirt yang dibandrol dengan harga Rp 120.000 (diluar ongkos kirim) pun sudah mencapai 300 pesanan. Bagi yang berminat bisa memesan ke Ricky (0896-05464202)
“Ada dua misi dalam kegiatan ini, yang pertama tentu membantu masyarakat sekitar memenuhi kebutuhan pangan. Kedua, menyebarkan pesan untuk tidak tunduk kepada institusi asing semacam Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) layaknya semangat Bu Siti Fadilah,” tegasnya musisi dengan nama asli I Gede Ari Astina ini.
Menurut penggebuk drum Superman Is Dead ini, Siti Fadilah Supari layak menjadi teladan dan contoh serta inspirasi bangsa Indonesia pada masa kini melawan intervensi asing.
“Di luar konteks kasus korupsi yang menyertainya, sikap beliau layak ditiru dan ditularkan,” sambungnya.
Jerinx mengajak masyarakat Indonesia untuk bermental percaya diri, tak harus selalu percaya pada entitas asing. Indonesia punya segalanya, termasuk sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan untuk bangsanya sendiri.
“Wujudkan kalau kita adalah benar-benar bangsa berdikari,” katanya.
Menurutnya sudah seharusnya menghormati kontribusi Siti Fadilah yang menolak arogansi WHO dalam praktik sewenang-wenang dalam komersialisasi vaksin Flu Burung di masa lalu.
“Yang dulu beliau lawan adalah monopoli farmasi global. Dalam konteks pandemi Covid-19 ini, kalaupun perlu vaksin, saya yakin Indonesia bisa memproduksi vaksin sendiri,” jelas Jerinx. (op-12)