Mendag Minta Pasar Rakyat Tetap Beroperasi

by -
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto ketika mengunjungi Pasar Kramat Jati Jakarta. (foto: kemendag)

Jakarta–Dampak  dari  penyebaran  virus  corona  itu,  sangat  berpengaruh  kuat pada  ekonomi  masyarakat,  baik  daya  beli  masyarakat  yang  menurun  maupun  para  pedagang  pasar rakyat dan ritel yang juga  melemah transaksi penjualannya. Untuk itu, pasar rakyat harus tetap beroperasi agar ekonomi rakyat tetap berjalan.

Bukan saja omset pedagang yang  menurun,  tapi  lebih  jauh  hal  ini  juga  berimbas  pada  terancamnya  nasib  pedagang  yang berhenti  akan  berjualan  untuk  sementara  waktu  dan  sulitnya  petani,  nelayan  dan  peternak juga  industri  kecil  untuk  menyalurkan  barang  hasil  dagangannya.  Sebab,  wabah  pandemi Covid-19 ini  membuat  jumlah  pembeli  yang  datang  ke  pasar  menurun  cukup  drastis  bahkan pasar rakyat ada yang tutup.

Hal   itu   diungkapkan   Menteri   Perdagangan   Agus   Suparmanto   dalam   rapat   kerja   dengan Pimpinan  Komisi  VI  DPR  RI  secara  virtual,  Sabtu  (2/5).  Dari  Pimpinan  Komisi  VI  DPR  RI,  rapat dipimpin  Ketua  Komisi  VI  Faisol  Reza,  dan  dihadiri  Wakil  Ketua  Komisi  VI    DPR  RI, Arya  Bima, Wakil  Ketua  Komisi  VI  DPR  RI,  Gde  Sumarjaya  Linggih  dan    Wakil  Ketua  Komisi  VI  DPR  RI, Martin  Manurung.

Mendag Agus Suparmanto mengatakan, berdasarkan laporan sementara dari 285 Kabupaten/Kota dijelaskan bahwa terjadi penurunan jumlah pedagang di pasar rakyat rata-rata  sebesar  29%.  Penurunan  juga  terjadi  pada  omset  pedagang  sebesar  rata-rata  39% sebagai imbas dari sepinya pembeli selama Covid-19 di Indonesia.

Nasib serupa juga dirasakan pelaku  usaha  ritel  yang  omsetnya  turun  90%  dan  penurunan  pasokan  barang  sebesar  50% sehingga   dampak   lebih   luasnya   lagi adalah   para   pedagang   akan   mengalami   penurunan kemampuan  dalam  menyelesaikan  berbagai  kewajibannya,  seperti  pembayaran  pajak,  sewa, listrik dan gas, cicilan pinjaman, maupun gaji pegawai.

Berdasarkan  data  Biro  Pusat  Statistik  (BPS)  tahun  2019  jumlah  Pasar Rakyat  di  Indonesia tercatat  15.657  unit  dengan  jumlah  pedagang  sebanyak  2.818.260.  Dalam  tahun  anggaran 2015–2019   melalui   Program   Nawacita   Presiden   Jokowi,   Kementerian   Perdagangan   telah melakukan  Pembangunan/Revitalisasi  Pasar  Rakyat  sebanyak  5.248  unit  yang  didanai  dari Dana  Tugas  Pembantuan  dan  Dana  Alokasi  Khusus.

Pencapaian  tersebut  telah  melampaui target  Program  Nawacita  sebanyak  5.000  unit  Pasar  Rakyat.  Program  ini  akan  tetap  berlanjut pada periode 2020–2024 ini.Mendag  Agus  mengatakan,    COVID-19  memberikan  dampak  pada  sektor  perdagangan,  baik penurunan  daya   beli  masyarakat  maupun  melemahnya  transaksi  dagang  di  pasar  rakyat maupun dan ritel modern.

Untuk itu, dalam menjaga ketersedian barang kebutuhan pokok dan penting bagi  masyarakat  dan  menghindaridampak yang lebih luas  bagi melemahnya ekonomi rakyat  kecil,  Mendag  minta  pasar  rakyat  tetap  harus  beroperasi  dengan  mengedepankan kebersihan  pasar  dan  pedagang/pembeli,  menerapkan physical  distancing dalam  optimalisasi penerapan  Pembatasan  Sosial  Berskala  Besar  (PSBB)  di  beberapa  daerah  untuk  memutuskan penebaran  Covid-19.

Kemendag  akan  bekerjasama  dengan  Kemendagri,  BNPB  dan  Satuan Tugas di Daerah, pemerintah  propinsi dan kota serta Assosiasi terkait dalam memonitor pasar  rakyat yang bersih dan higienis beroperasi.

Menurut Mendag, Covid-19  sangat  berdampak  luas  kepada  nasib  pedagang  dan  pelaku  usaha  pasar rakyat  dan  ritel  karena  omsetnya  menurun  akibat  terjadi  penurunan  jumlah  pembeli.  Bahkan ada beberapa pasar yang tutup. Hal ini yang perlu ditangani segera agar  tidak terpuruk  nasib para  pedagang  kecil  termasuk  petani,  nelayan,  peternak  dan  industri  kecil  yang  mensuplai produknya ke pasar.

“Berbagai upaya tetap berdoa dan ikhtiar untuk kesehatan para pedagang dan   pembeli,   namun   di   sisi   lain   pasar   rakyat   diharapkan   tetap   beroperasi   dengan mengedepankan  kebersihan  pasar,  pedagang  dan  pembeli,  menerapkan physical  distancing, serta  mengikuti  protokol  kesehatan  yang  ditetapkan  pemerintah,  agar  dapat  mengurangi penyebaran Covid-19 di Indonesia. Selain itu yang paling penting adalah Kemendag menjamin ketersediaan barang kebutuhan pokok dan penting dengan harga stabil,” kata Mendag Agus.

Pada  kesempatan  ini  Menteri  Agus  Suparmanto  menegaskan  kembali  kepada  Ketua  Asosiasi pemerintah  Kota  seluruh  Indonesia  dan  Ketua  Asosiasi  Kabupaten  Seluruh  Indonesia  agar masing-masing  pemerintah  propinsi,  kabupaten,  kota  serta  desa  tetap  mengizinkan  Pasar Rakyat   buka   dan   berjualan   dengan   mematuhi   protokol   keselamatan   yang   ditetapkan pemerintah   dalam   antisipasi   penyebaran   COVID-19,   dengan tujuan   utama   memenuhi ketersediaan barang pokok dan penting bagi masyarakat  dengan harga yang stabil.

Tetap Beroperasi

Sementara itu  Ketua Komisi VI DPR RI mengapresiasi dan mendukung langkah Kemendag agar pasar  rakyat  tetap  beroperasi  saat  pendemi  COVID-19. “Jika  pasar  rakyat  yang  mempunyai lahan kecil atau lembab pasarnya, maka  Pemda atau pengelola pasar bisa mengalihkan pasar tersebut  ke  lahan  terbuka  dan  bersih  seperti  tempat  parkir  atau  jalan  raya  untuk  dijadikan pasar   rakyat   sementara   sehingga   pedagang   dapat   bertransaksi   namun   tidak   terjadi  kerumunan dan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19”, ujar Ketua Komisi VI Faisol Reza.

“Komisi VI akan  terus  mendukung Kementerian Perdagangan dan Pemerintah  Daerah supaya sirkulasi   dan   ekosistem   pasar   tradisional   Indonesia   tetap   berjalan   sehingga   ekonomi masyarakat kecil tetap bisa terjaga dengan mengedepankan protokol kesehatan,” katanya.(op-9)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.