Jakarta-Jubir Pemerintah untuk Covid-19 dr. Achmad Yurianto mengatakan hingga Selasa sore (24/3) kunjungan pasien Covid-19 ke RS Darurat Wisma Atlet ada 102 orang. 71 orang di antaranya dirawat dan 31 orang tidak perlu dirawat.
“Secara umum kondisi mereka sakit ringan sedang,” kata dia pada Konferensi Pers di Gedung BNPB, Selasa sore (24/3).
Dari awal direncanakan bahwa RS darurat tersebut bagian dari karantina rumah sakit. Pasien yang berada di RS darurat tersebut adalah pasien yang dipastikan tidak mungkin dilakukan isolasi diri di rumah atau pasien yang membutuhkan layanan monitoring secara intensif dari tim kesehatan.
Lain halnya dengan karantina perorangan atau self isolation. Hal itu efektif manakala diimplementasikan di masyarakat, tentunya untuk kasus dengan keluhan ringan atau tanpa keluhan.
Menurutnya hampir 80% dari kasus positif berada dalam keluhan gejala ringan sampai sedang yang sebenarnya dengan isolasi diri di rumah sudah cukup efektif.
“Keberadaan RS Darurat Wisma Atlet ditujukan sebagai barrier awal untuk mengurangi beban RS rujukan,” imbuh dr. Achmad.
Namun, tambahnya, yang paling utama dalam pengelolaan pencegahan dan pengendalian Covid-19 adalah masyarakat menjaga jarak fisik satu sama lain. Sehingga diharapkan kondisi ini dapat mempercepat pemutusan rantai penularan yang ada di masyarakat.
Distribusi Masker
Pemerintah terus menyiapkan logistik kesehatan untuk didistribuskkan ke seluruh provinsi di Indonesia. Kali ini telah disiapkan masker bedah dan masker N95.
“Kita di Kementerian Kesehatan sudah menyiapkan masker bedah sebanyak 12 juta lebih kemudian masker N95 lebih dari 81 ribu,” kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers di BNPB Sabtu sore (21/3).
Mengenai alur distribusi, menurut Yuri fasilitas kesehatan di Kabupaten/Kota bisa mengajukan kepada Dinkes Provinsi masing-masing sebagai titik penyaluran.
“Distibusi kita tetap mengacu pada sistem, kita akan mendorong pada Dinas Kesehatan Provinsi dan silakan end user RS, klinik dan sebagainya yang membutuhkan ini mengajukan melalui Dinas Kesehatan Provinsi, Komitmen kita sudah untuk ini, dan kita pastikan masker ini sudah bisa kita gunakan bersama,” imbuhnya.
Selain masker, pemerintah tengah menyiapkan layanan telemedicine yang dapat diakses oleh masyarakat dimanapun dan kapanpun. Layanan ini bisa digunakan untuk skrining awal seputar Covid-19.
“Sudah banyak unicorn yang disiapkan ada call center 119 ext, banyak unicorn yang bisa digunakan untuk berkonsultasi diantaranya Halodoc, Sehatpedia dan Gojek. Kita menyiapkan banyak sekali ruang untuk bisa melaksanakan konsultasi seputar penyakit ini,” kata Yuri.(op-5)